Strategi Investasi Saham dari Lo Kheng Hong

Jika Anda termasuk orang yang berkecimpung di bidang ekonomi khususnya investasi, Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan Lo Kheng Hong. Lo Kheng Hong adalah seorang investor saham sukses bernama Warren Buffet dari Indonesia. Dia memulai karir investasi ekuitasnya pada usia 30 tahun pada tahun 1989.

Namun jangan salah, meskipun memulai karir investasinya di usia muda, pada tahun 2012, Lu Kheng Hong berhasil memiliki aset senilai Rp 2,5 triliun. Bagi Anda yang ingin memulai karir investasi ekuitas yang sukses seperti Lo Kheng Hong, Anda dapat memilih Universal Broker sebagai mitra di perusahaan saham Anda saat berinvestasi.

Strategi Investasi dari Lo Kheng Hong

Apakah Anda ingin belajar dari Lo Kheng Hong? Simak artikel berikut.

Perjalanan karir

Lo Kheng Hong adalah seorang pria besar yang lahir dari keluarga sederhana di sebuah desa kecil di kota Pontianak. Kedua orang tuanya tidak memiliki pekerjaan tetap, melakukan penghancur kelapa dan pekerjaan sampingan lainnya. Kemudian untuk memperbaiki nasibnya, keluarganya memutuskan untuk pindah ke Jakarta dan bekerja sebagai pegawai toko. Selama di Jakarta, Lo Kheng Hong hidup dalam kemiskinan dan tinggal di rumah petak kecil.

Saat lulus SMA, Lo Kheng Hong tidak langsung kuliah karena kendala keuangan. Namun ia tidak menyerah, bekerja serabutan hingga akhirnya bisa kuliah di Universitas Nasional dengan jurusan bahasa Inggris. Setelah lulus dengan gelar sarjana, ia bekerja sebagai staf administrasi di OEB atau PT. Bank Ekspres Luar Negeri. Pekerjaannya selalu dianggap baik hingga dapat pindah ke bagian Marketing hingga akhirnya dipromosikan menjadi Kepala Cabang di Economy Bank pada tahun 1991.

Pada tahun 1989, Lo Kheng Hong mulai belajar saham dan membeli saham pada usia 30 tahun, masih bekerja di bank. Teruslah bersabar sambil mempelajari banyak buku, artikel surat kabar dan majalah tentang saham. Dia mempelajari saham dan strategi dari buku otodidak Warren Buffett. Hitungan 40 dari koleksi buku Warren Buffett sambil mempelajari saham. Sejauh ini, kebiasaannya tidak berubah. Setiap hari, ia membaca empat surat kabar langganannya di rumah sambil membaca tentang situasi ekonomi, politik, dan lingkungan. Baca laporan keuangan banyak perusahaan untuk memperhatikan statistik pasar modal real-time. Dikatakannya, sebelum membeli saham, setiap orang harus mempelajari perusahaan agar tidak seperti membeli kucing dalam karung.

Pada tahun 1996, Lo Kheng Hong membuat keputusan penting. Setelah 17 tahun di bank, ia memutuskan untuk berhenti dan fokus berinvestasi di saham. Ia menghabiskan waktunya dengan membaca buku dan terus belajar saham karena baginya setiap hari saham akan memberikan hal baru untuk dipelajari agar tidak merugikan calon investor.

Prinsip Investasi Lu Kheng Hong

Lo Kheng Hong memiliki prinsip-prinsip investasi berikut. Semoga menjadi pelajaran berharga bagi Anda:

Berinvestasi saham akan membuat Anda kaya hanya dengan tidur dan bersantai di rumah
Hidup hemat dengan penghasilan Anda dan investasikan lebih banyak. Banyak orang salah mengatur uang mereka. Beberapa akan mengutamakan hal-hal konsumtif dan menggunakan sisanya hanya untuk investasi. Padahal, sebaiknya Anda menekan konsumsi investasi yang berlebihan agar nanti uangnya bisa tumbuh dan bertambah dan digunakan untuk konsumsi di kemudian hari.

Selalu belajar. Terlepas dari kesuksesannya, Lo Kheng Hong tidak pernah berhenti belajar berinvestasi. Selain membaca buku, ia sering melakukan diskusi, mengamati kondisi ekonomi dan politik serta banyak membaca laporan keuangan perusahaan.

Anggapan bahwa berinvestasi emas kurang produktif. Nilai investasi emas meningkat setiap tahun, tetapi tidak sebanyak saham. 1 kg emas masih akan menjadi 1 kg emas dalam 10 tahun.

Jangan membeli dolar atau mata uang asing lainnya. Mengapa? Orang yang membeli dolar atau mata uang asing lainnya selalu mengharapkan rupee yang lemah, dan kondisi ekonomi yang buruk hanya untuk keuntungan pribadi, meskipun situasi ini akan merugikan banyak orang dan negara.

Jangan menyimpan banyak uang di rekening bank dan memilih untuk menginvestasikan banyak uang. Jika Anda menyimpan uang di bank, uang itu tidak akan tumbuh banyak karena bunganya kecil. Bayangkan jika Anda terus menginvestasikan uang yang Anda miliki dan uang itu terus bertambah setiap hari. Lebih menguntungkan bukan?

Originally posted 2022-05-28 17:55:39.